Senin, 06 Mei 2013

KUNCI SURGA yang TERBUANG

KUNCI SURGA yang TERBUANG

Bila semua ibadah kita seperti shalat, puasa, sedekah, dan haji  berjalan bagus. Maka kelak di akhirat akan diberikan semacam tiket atau kunci untuk masuk syurga. Tatkala banyak orang masuk syurga, ternyata kita yang telah mempunyai tiket masuk tak dapat memasukinya.

Apakah sebabnya?
Sedangkan amal kebaikan yang telah kita kumpulkan, bila dihitung jumlahnya sangatlah banyak. Namun kenapa bukan syurga yang kita dapatkan, malah sebaliknya  neraka jahannam-lah yang menjadi tempat kita?. “Itulah kunci syurga yang terbuang”.
Rasullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk syurga, orang yang memutuskan tali persaudaraan”. Karena itu, walaupun amal kebaikannya banyak, jika memutuskan hubungan tali silaturahim dengan sesama muslim, dia akan ditempatkan di neraka jahannam.

Mengapa demikian?
Karena manusia punya penyakit hati atau sok. Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Ali Ridla dikatakan bahwa “ketika sedang berkumpul  dalam suatu majelis bersama murid-muridnya (hawariyun), Nabi Isa AS menceritakan kelebihan yang diberikan Allah SWT padanya. Seperti menyembuhkan penyakit kusta dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah.
Namun demikian, kata Isa AS, “ada satu penyakit yang aku tak mampu menyembuhkannya!”. Murid-muridnya bertanya jenis penyakit tersebut. Isa menjawab, “penyakit itu adalah penyakit hati (sombong)”.
Nabi Isa AS menjelaskan, penyakit hati (sok) memiliki ciri khas, yaitu merasa lebih dari yang lain. Merasa lebih hebat, lebih kaya, lebih kuasa dan lebih benar. Selain itu, orang yang sok itu juga suka membantah dan ngotot.
Jika manusia sudah mengidap penyakit sok ini, dia tidak akan pernah menyadari kesalahannya. Ia selalu merasa benar, padahal nyata-nyata salah dan ia tidak mau meminta maaf atas kesalahannya. Jika masing-masing pihak merasa paling benar, maka akan mulai terputuslah tali silaturahim dan ia tidak berhak mendapatkan syurga kendati sudah memeliki kuncinya. Laa yadkhulu al-Jannata Qaththi’un al-Rahim (Tidak akan masuk syurga orang yang memutuskan tali silaturahim).
Allah berfirman: “Sejelek-jeleknya makhluk (binatang) disisi Allah adalah mereka yang pekak dan tuli (sok), yang tidak mengerti apapun”. (QS Al-Anfal [8]:22).

Wa Allahu a’lam.
(H.M. Sibawaeh dikutip dari Ustadz Kusen MA; hikmah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar