KUNCI SURGA
yang TERBUANG
Bila semua
ibadah kita seperti shalat, puasa, sedekah, dan haji berjalan bagus. Maka kelak di akhirat akan
diberikan semacam tiket atau kunci untuk masuk syurga. Tatkala banyak
orang masuk syurga, ternyata kita yang telah mempunyai tiket masuk tak dapat
memasukinya.
Apakah sebabnya?
Sedangkan
amal kebaikan yang telah kita kumpulkan, bila dihitung jumlahnya sangatlah
banyak. Namun kenapa bukan syurga
yang kita dapatkan, malah sebaliknya neraka jahannam-lah yang menjadi tempat
kita?. “Itulah kunci syurga yang terbuang”.
Rasullah SAW
bersabda, “Tidak akan masuk syurga, orang yang memutuskan tali persaudaraan”.
Karena itu, walaupun amal kebaikannya banyak, jika memutuskan hubungan tali
silaturahim dengan sesama muslim, dia akan ditempatkan di neraka jahannam.
Mengapa demikian?
Karena
manusia punya penyakit hati atau sok. Dalam hadist yang diriwayatkan Imam
Ali Ridla dikatakan bahwa “ketika sedang berkumpul dalam suatu majelis bersama murid-muridnya (hawariyun), Nabi Isa AS menceritakan
kelebihan yang diberikan Allah SWT padanya. Seperti menyembuhkan penyakit kusta
dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah.
Namun
demikian, kata Isa AS, “ada satu penyakit yang aku tak mampu menyembuhkannya!”.
Murid-muridnya bertanya jenis penyakit tersebut. Isa menjawab, “penyakit itu
adalah penyakit hati (sombong)”.
Nabi Isa AS
menjelaskan, penyakit hati (sok)
memiliki ciri khas, yaitu merasa lebih dari yang lain. Merasa lebih hebat, lebih
kaya, lebih kuasa dan lebih benar. Selain itu, orang yang sok itu juga suka membantah dan ngotot.
Jika manusia
sudah mengidap penyakit sok ini, dia
tidak akan pernah menyadari kesalahannya. Ia
selalu merasa benar, padahal nyata-nyata salah dan ia tidak mau meminta
maaf atas kesalahannya. Jika masing-masing pihak merasa paling benar, maka akan
mulai terputuslah tali silaturahim dan ia tidak berhak mendapatkan syurga
kendati sudah memeliki kuncinya. Laa
yadkhulu al-Jannata Qaththi’un al-Rahim (Tidak akan masuk syurga orang yang
memutuskan tali silaturahim).
Allah berfirman:
“Sejelek-jeleknya makhluk (binatang)
disisi Allah adalah mereka yang pekak dan tuli (sok), yang tidak mengerti
apapun”. (QS Al-Anfal [8]:22).
Wa Allahu a’lam.
(H.M. Sibawaeh dikutip dari Ustadz
Kusen MA; hikmah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar