THE SUN (ASY-SYAMS)
Demi jiwa dan penyempurnaan, Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaan.32
Secara nurani anda mengetahui dan
mampu membedakan mana kebaikan dan mana keburukan. Orang yang tidak beragama
sekalipun akan sepakat untuk menyatakan bahwa pikiran atau perbuatan mencuri
itu buruk dan nista, sementara pikiran atau perbuatan menyelamatkan orang lain
itu adalah baik dan mulia.Sikap santun, pemaaf, adil dan jujur adalah
perbuatan-perbuatan baik yang muncul dari pikiran kebaikan. Apa pun agamanya,
setiap orang pasti sepakat dengan pikiran-pikiran yang baik itu. Demikian pula
denga sikap kasar, malas, berkhianat, zalim dan durhaka. Semua itu berasal dari
pikiran yang buruk dan semua orang pun akan sepakat dengan anda. Tak ada yang meragukan!
Pada dasarnya, naluri akan selalu
mengajak anda kepada kebaiakan, meskipun dampaknya tidak menyenangkan anda.
Pikiran untuk memberi maaf kepada orang yang enggan meminta maaf kepada anda
adalah kebaikan, meskipun pikiran ini tidak menyenangkan memuaskan anda. Naluri
juga selalu mencegah anda dari keburukan, meskipun dampaknya menyenangkan anda.
Terlalu banyak tertawa itu buruk, meskipun banyak tetawa, barangkali bisa
menyenangkan anda. Mengapa demikian?.
“Perbuatan buruk yang menjadikanmu
bersedih lebih baik disisi Allah daripada perbuatan baik yang membuatmu bangga.33
Ali
Bin Abi Thalib.
Alasannya, seruan naluri anda kepada
kebaikan atau yang mencegahh anda dari keburukan, tidak mempertimbangkan akibat
dari perbuatan yang anda lakukan. Baik dampak itu berupa kesenangan atau
kesedihan.
THE HEIGHTS (AL-A’RAF)
“Menciptakan dan memerintah hanyalah
hak Allah.34
Akal atau nulari akan selalu
memerintah anda untuk berfikir menuju kesempurnaan. Naluri adalah penasehat sejati yang senantiasa mengajak pikiran anda kepada
kebaikan dan mencegah anda dari keburukan.
Dalam hal ini, salah satu persoalan
penting yang tidak diperhatikan oleh Rhonda Byrne dan para pemerhati hukum
tarik-menarik lainnya adalah : dari mana
sumber pikiran anda sehingga anda mengetahui mana pikiran baik dan mana pikiran
buruk?.
THE CLOT (AL-ALAQ)
“Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan
perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.35
Al-Qur’an yang mukjizati ini mengajak
anda untuk membaca. Sebuah aktivitas
yang adanya di dalam pikiran anda. Para
pemerhati hukum tarik-menarik mengatakan bahwa anda pasti mampu mencegah
pikiran anda dari dari yang buruk-buruk. Ini
memang benar! Akan tetapi, siapakah sumber yang selalu memberikan perintah
kepada pikiran anda tentang kebaikan dan keburukan itu kedalam benak anda? “Wahai manusia, coba pikirkan baik-baik, dari
mana semua pikiran itu berasal,” demikianlah Allah (Swt) menyapa anda.
Allah (Swt) ingin berkenlan dengan anda.
THE OPENING (AL-FATIHAH)
“Segala puji bagii Allah, Tuhan semesta alam.36
Inilah fitrah anda. Pengetahuan fitri
dalam diri anda akan selalu mengajak anda untuk mengenal Allah (Swt). Sebagian
orang menyebutnya kesadaran akan Tuhan. Dialah Allah (Swt), Tuhan semesta alam.
Tidak ada Tuhan selain Allah. Tidak ada kekuatan selain Allah. Dialah Tuhan
yang menciptakan dan menguasai seluruh alam.
Allah (Swt) adalah penguasa
alam-alam. Kalimat Hamdalah yang anda
ucapkan adalah Alhamdulillahi
rabbil’alamin yang artinya “Segala puji bagi Allah, Tuhan alam-alam”. Yakni seluruh alam (jamak).
Dan bukannya Alhamdulillahi rabbil’alamin
yang artinya “Segala puji bagi Allah, Tuhan alam”, yakni satu alam saja (tunggal).
THE LETTER QAF (QAF)
“Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.37
Allah (Swt) adalah penguasa seluruh
alam, termasuk alam pikiran anda, jadi kalau anda ingin mengendalikan pikiran
anda, maka anda harus serahkan pikiran anda kepada Allah (Swt) dan mengikuti
petunjuknya.
Mengapa anda harus serahkan pikiran
anda kepada Allah dan mengikuti petunjuk-nya? Jawabnya sederhana, anda bukan
pemilik atas pikiran anda. Anda milik Allah (Swt), sehingga anda harus berpikir positif dan mau mengembalikan
sesuatu kepada pemiliknya. Apabila anda menolak untuk mengembalikan pikiran
anda kepada Allah (Swt), berarti anda melawan hukum tarik-menarik. Inilah The secret yang dijelaskan Al-Qur’an.
Descartes telah melakukan kesalahan
ini saat dia mengatakan “aku berfikir, karena itu saya ada.” Dia menganggap
yang ada itu identik dengan pikiran atau dirinya. Padahal Descartes seharusnya
mengatakan “Aku berfikir, Karena Tuhan ada.” Mengapa demikian? Sebab yang
mutlak ada itu hanya Tuhan dan bukan pikirannya.
HADIS QUDSI
“Wahai hamba-ku, taatilah Aku sehingga Aku akan
menjadikan engkau seperti aku. Aku berkata kepada sesuatu “Jadilah, maka
jadilah ia.” Maka bila kamu patuh kepada-ku, aku jadikan engkau dapat
mengatakan kepada sesuatu “Jadilah, maka jadilah ia.38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar