Selasa, 04 Juni 2013

HIKMAH ( PINTU SURGA TERTUTUP BAGI SOMBONG )

PINTU SURGA TERTUTUP BAGI SI SOMBONG
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على سيدنا محمد باَتَمِّهما ابدا الابدين وعلى اله واصحابه واتباعه الى يوم الدين
Anakku sayang..
Segala puji bagi Allah, Sang Pencipta, yang paling berhak memiliki keagungan dan kesombongan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada baginda Rasulullah, Muhammad saw, yang telah diberikan cahaya oleh Allah sehingga dengan cahaya tersebut dapat menyinari seisi alam.
Anakku sayang..
Pintu surga tidak akan terbuka bagi seseorang yang di hatinya terdapat sifat sombong. Nabi Muhammad saw  bersabda:
لا يدخل الجنة من فى قلبه مثقال حبة من خردل من كِبْرٍ
Tidak akan masuk surga bagi seseorang yang di hatinya terdapat kesombongan meskipun seberat biji sawi.
Tidak mungkin seorang muslim mencintai muslim yang lainnya bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang dapat bersikap tawadhu, rendah hati, bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang  tidak dengki kepada orang lain bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang dikatakan jujur bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang dapat memberikan nasihat yang baik kepada orang lain bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang dapat menerima nasihat yang baik dari orang lain bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang tidak merendahkan orang lain bila di hatinya terdapat sifat sombong.
Hanya Allah SWT yang berhak atas sifat sombong. Tidak diperkenankan makhluk ciptaan-Nya memiliki sifat sombong. Firman Allah dalam hadis qudsi:
يقول الله تعالى الكبرياء ردائ والعَظمة ازارى فمن ناز عنى واحدا منهما القيتُه فى جهنم ولا ابالى
Allah SWT berfirman: Kesombongan adalah pakaianku, sedangkan keagungan jubahku,. Barang siapa yang mengambil dari salah satu dari keduanya maka Aku akan lemparkan  ia ke neraka jahannam dan tidak akan aku pedulikan.
Anakku sayang..
Sombong berarti merasa diri lebih baik dari pada orang lain. Kesombongan bisa terjadi sebab ilmu atau kemampuan yang kita miliki, sebab ibadah yang kita lakukan setiap saat, sebab pangkat, jabatan, profesi yang kita sandang, sebab harta yang kita miliki, sebab ketampanan, kecantikan yang menghiasi diri kita, sebab nasab atau keturunan yang terhormat, dan sebab berbagai macam kenikmatan yang Allah berikan kepada kita. Bila diri ini merasa lebih sempurna sebab nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita maka itulah kesombongan.
Sebab sombong, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi tuhan. Lihatlah Firaun yang mengaku dirinya sebagai tuhan.
فقال انا ربكم الاعلى
Firaun berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi” (Q.S An-Nazi’at:24). Kemudian Allah tenggelamkan Firaun di laut merah.
Sebab sombong, Iblis dengan angkuh menolak perintah Allah untuk sujud kepada  Adam .
قال ما منعك الا تسجدَ إنْ امرتُك قال انا خير منه خلقتنى من نار وخلقته من طين
Allah berfirman: “apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab Iblis: ”Saya lebih baik dari padanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. al-A’raf:12). Kemudian Allah usir Iblis dari surga dan di tempatkannya kelak di neraka jahannam.
Sebab sombong, seseorang dapat berbuat dzolim kepada sesama. Lihatlah Karun, sebab hartanya dia berbuat aniaya kepada sesama. Kemudian Allah benamkan ia bersama hartanya ke dalam bumi.
فخسفنا به وبدارِه الارضَ فما كان له مِن فئة ينصرونه من دون الله وما كان من المنتصرين
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang yang dapat membela dirinya  (QS. al-Qoshos; 81)
Anakku sayang..
Mari sama-sama kita buang sifat sombong dalam diri kita. Bila ada nikmat yang Allah berikan kepada kita yang tidak dimiliki orang lain maka jangan jadikan nikmat tersebut menjadi sebab diri kita merasa lebih baik dari orang lain. Sebaliknya, bila ada nikmat yang Allah berikan kepada orang lain yang tidak kita miliki maka jangan jadikan nikmat tersebut menjadi sebab kita mempunyai perasaan bahwa orang tersebut lebih baik dari diri kita.Itulah sifat tawadhu atau renda hati, lawan dari sifat sombong.
Mengapa terdapat kesombongan di hati kita? Padahal kita ada di dunia ini berawal dari ketiadaan, kemudian Allah menghidupkan kita melalui debu lalu menjadi setetes air hina dina, dari tanpa kata-kata keluar ucapan, dari tanpa penglihatan kini tampak cahaya penglihatan, dari lemah tanpa daya timbul kekuatan ,dari ketidak tahuan lalu menjadi pandai,mengetahui mana  yang baik dan yang buruk, dari serba kekurangan enjadi serba kecukupan. Selanjutnya, kita tidak bias pastikan nasib kita di hari esok, apakah baik atau buruk? Kita tidak bisa menjamin untuk hari esok, untung atau rugi menimpa diri kita? Pada akhirmya, kita sampai ujung perjalanan , yaitu kematian. Allah cabut ruh dari tubuh, hilang pendengaran , penglihatan, pengetahua, kemampuan, rasa, gerak, kembali menjadi benda mati untuk kemudian dikebumikan lalu menjadi santapan ulat tanah. Perlahan tubuh ini rapuh untuk kemudian menjadi debu, kembali seperti awal pertama kali kejadian .
Bila kita telah mengetahui keadaan kita kelak seperti itu. Mengapa kita tetap sombong? Merasa diri lebih dari orang lain sebab ada nikmat yang Allah berikan kepada kita.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
ان الذين يستكبرون عن عبادتى سيدخلون جهنم داخرين
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari manyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina (QS. al-Mu’min: 60)          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar