PINTU SURGA TERTUTUP BAGI SI SOMBONG
بسم الله الرحمن
الرحيم
الحمد لله رب
العالمين والصلاة والسلام على سيدنا محمد باَتَمِّهما ابدا الابدين وعلى اله
واصحابه واتباعه الى يوم الدين
Anakku sayang..
Segala puji bagi Allah, Sang Pencipta, yang paling
berhak memiliki keagungan dan kesombongan. Shalawat dan salam selalu tercurah
kepada baginda Rasulullah, Muhammad saw, yang telah diberikan cahaya oleh Allah
sehingga dengan cahaya tersebut dapat menyinari seisi alam.
Anakku sayang..
Pintu surga tidak akan terbuka bagi seseorang yang di
hatinya terdapat sifat sombong. Nabi Muhammad saw bersabda:
لا يدخل الجنة من فى
قلبه مثقال حبة من خردل من كِبْرٍ
Tidak akan
masuk surga bagi seseorang yang di hatinya terdapat kesombongan meskipun
seberat biji sawi.
Tidak mungkin seorang muslim mencintai muslim yang
lainnya bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang dapat
bersikap tawadhu, rendah hati, bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak
mungkin seseorang tidak dengki kepada
orang lain bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang
dikatakan jujur bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang
dapat memberikan nasihat yang baik kepada orang lain bila di hatinya terdapat
sifat sombong. Tidak mungkin seseorang dapat menerima nasihat yang baik dari
orang lain bila di hatinya terdapat sifat sombong. Tidak mungkin seseorang
tidak merendahkan orang lain bila di hatinya terdapat sifat sombong.
Hanya Allah SWT yang berhak atas sifat sombong. Tidak
diperkenankan makhluk ciptaan-Nya memiliki sifat sombong. Firman Allah dalam
hadis qudsi:
يقول الله تعالى
الكبرياء ردائ والعَظمة ازارى فمن ناز عنى واحدا منهما القيتُه فى جهنم ولا ابالى
Allah SWT
berfirman: Kesombongan adalah pakaianku, sedangkan keagungan jubahku,. Barang
siapa yang mengambil dari salah satu dari keduanya maka Aku akan lemparkan ia ke neraka jahannam dan tidak akan aku pedulikan.
Anakku sayang..
Sombong berarti merasa diri lebih baik dari pada orang
lain. Kesombongan bisa terjadi sebab ilmu atau kemampuan yang kita miliki,
sebab ibadah yang kita lakukan setiap saat, sebab pangkat, jabatan, profesi
yang kita sandang, sebab harta yang kita miliki, sebab ketampanan, kecantikan
yang menghiasi diri kita, sebab nasab atau keturunan yang terhormat, dan sebab
berbagai macam kenikmatan yang Allah berikan kepada kita. Bila diri ini merasa
lebih sempurna sebab nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita maka itulah
kesombongan.
Sebab sombong, manusia dapat menjadikan dirinya
menjadi tuhan. Lihatlah Firaun yang mengaku dirinya sebagai tuhan.
فقال انا ربكم الاعلى
Firaun
berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi” (Q.S An-Nazi’at:24). Kemudian
Allah tenggelamkan Firaun di laut merah.
Sebab sombong, Iblis dengan angkuh menolak perintah Allah
untuk sujud kepada Adam .
قال ما منعك الا تسجدَ
إنْ امرتُك قال انا خير منه خلقتنى من نار وخلقته من طين
Allah
berfirman: “apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku
menyuruhmu?” Menjawab Iblis: ”Saya lebih baik dari padanya. Engkau ciptakan
saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. al-A’raf:12).
Kemudian Allah usir Iblis dari surga dan di tempatkannya kelak di neraka
jahannam.
Sebab sombong, seseorang dapat berbuat dzolim kepada
sesama. Lihatlah Karun, sebab hartanya dia berbuat aniaya kepada sesama. Kemudian
Allah benamkan ia bersama hartanya ke dalam bumi.
فخسفنا به وبدارِه
الارضَ فما كان له مِن فئة ينصرونه من دون الله وما كان من المنتصرين
Maka Kami
benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu
golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang
yang dapat membela dirinya (QS. al-Qoshos;
81)
Anakku sayang..
Mari sama-sama kita buang sifat sombong dalam diri
kita. Bila ada nikmat yang Allah berikan kepada kita yang tidak dimiliki orang
lain maka jangan jadikan nikmat tersebut menjadi sebab diri kita merasa lebih
baik dari orang lain. Sebaliknya, bila ada nikmat yang Allah berikan kepada
orang lain yang tidak kita miliki maka jangan jadikan nikmat tersebut menjadi
sebab kita mempunyai perasaan bahwa orang tersebut lebih baik dari diri
kita.Itulah sifat tawadhu atau renda hati, lawan dari sifat sombong.
Mengapa terdapat kesombongan di hati kita? Padahal
kita ada di dunia ini berawal dari ketiadaan, kemudian Allah menghidupkan kita
melalui debu lalu menjadi setetes air hina dina, dari tanpa kata-kata keluar
ucapan, dari tanpa penglihatan kini tampak cahaya penglihatan, dari lemah tanpa
daya timbul kekuatan ,dari ketidak tahuan lalu menjadi pandai,mengetahui
mana yang baik dan yang buruk, dari
serba kekurangan enjadi serba kecukupan. Selanjutnya, kita tidak bias pastikan
nasib kita di hari esok, apakah baik atau buruk? Kita tidak bisa menjamin untuk
hari esok, untung atau rugi menimpa diri kita? Pada akhirmya, kita sampai ujung
perjalanan , yaitu kematian. Allah cabut ruh dari tubuh, hilang pendengaran ,
penglihatan, pengetahua, kemampuan, rasa, gerak, kembali menjadi benda mati
untuk kemudian dikebumikan lalu menjadi santapan ulat tanah. Perlahan tubuh ini
rapuh untuk kemudian menjadi debu, kembali seperti awal pertama kali kejadian .
Bila kita telah mengetahui keadaan kita kelak seperti
itu. Mengapa kita tetap sombong? Merasa diri lebih dari orang lain sebab ada
nikmat yang Allah berikan kepada kita.
اعوذ بالله من
الشيطان الرجيم
ان الذين يستكبرون عن
عبادتى سيدخلون جهنم داخرين
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
manyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina (QS. al-Mu’min:
60)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar