Senin, 02 Februari 2015

Hidup dimulai dari 3M Islam telah mengajarkan bagaimana kita memulai dengan 3M (MULAILAH dari hal yang kecil, MULAILAH dari sekarang, MULAILAH dari Diri Kita Sendiri) untuk sukses kita

Kerjasama Menurut Islam

Untuk menjadi bangsa yang luhur, kita harus menanamkan nilai-nilai luhur dari bangsa kita sendiri. Kekayaan budaya, suku, bahasa, ras dan agama menjadikan Bhineka Tunggal Ika (biarpun berbeda tetapi tetap satu Indonesiaku) harus selalu dijunjung diatas segalanya. Telah banyak darah tumpah tuk membela sang saka merah putih dan menyatukan keanekaragaman budaya, suku, bahasa, ras dan agama tersebut demi tercapainya kemerdekaan Indonesia tercinta. Kerukunan sejatinya adalah modal dasar manusia sebagai makhluk sosial yang selalu ingin berkelompok. Sebab, kerukunan merupakan media untuk mengumpulkan energi positif. Energi positif inilah yang sangat diperlakukan untuk membangun kehidupan sosial kea rah yang lebih baik, dalam bentuk pembangunan. Bayangkan saja bila kerukunan tak dibentuk, energi positif akan terus berbenturan dengan energi negatif, yang berakibat mundurnya proses pembangunan bangsa.
Selain kerukunan, hal lain yang tak boleh diabaikan adalah masalah kekompakan. Sebab, rukun, tak selalu kompak. “Manusia bisa saja rukun, meski berbeda pendapat, namun kekompakan membutuhkan kesamaan pendapat, visi, sampai bagaimana memulai dan mengakhiri pekerjaan,”
Ada enam thobi’at luhur sebagai bagian dari akhlakul karimah yang harus dimiliki orang yang beriman untuk dijadikan sikap hidup (karakter) yang harus dikedepankan ketika melakukan kehidupan bersama, maupun sebagai watak pribadi yang mewarnai kehidupan sehari-hari. Dari enam thobi’at luhur itu tiga diantaranya merupakan thobi’at atau perilaku yang harus diwujudkan dalam kehidupan bersama yaitu rukun, kompak dan kerja sama yang baik. Sedangkan tiga yang lainnya merupakan watak atau thobi’at yang harus dimiliki dan diamalkan oleh tiap-tiap pribadi orang beriman yaitu jujur, amanah dan mujhid muzhid.

1. Rukun

Sewaktu Nabi Adam AS diturunkan ke dunia, Allah telah menyebutkan bahwa anak cucu Adam nanti akan bermusuhan satu sama lain. Adalah Allah yang memberikan nikmat terhadap sebagian anak cucu Adam untuk dirukunkan hatinya, dihidupkan dalam kehidupan bersama dalam nuansa persaudaraan seiring dengan keimanan atau hidayah. Allah berfirman :

 وَاذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَنًا …الأية * سورة ال عمران اية ١٠٣

Dan ingatlah nikmat Allah kepada kalian, ketika kalian bermusuhan, kemudian Allah menyatukan hati kalian sehingga kalian menjadi bersaudara sebab nikmat-Nya… (QS. Ali Imron : 103).
Kerukunan yang diberikan Allah kepada orang beriman adalah kerukunan lahir dan batin. Sedangkan orang-orang yang tidak beriman apabila terjadi kerukunan hanya lahirnya saja, yaitu karena sama-sama mempunyai kepentingan yang menurut kalkulasi mereka perlu kebersamaan untuk mewujudkannya. Sedang dalam hati mereka saling curiga, saling dengki, ingin lebih untung daripada yang lain, dsb.Rukun adalah suatu sifat atau thobi’at orang beriman yang tidak mempunyai uneg-uneg, prasangka buruk, dengki, iri hati kepada sesamanya. Saling mengasihi serta bantu-membantu dalam kebaikan, tolong menolong, kuat memperkuat, saling mendoakan yang baik dan bersikap ramah terhadap sesama. Firman Allah dalam Al Qur’an : 

وَأَطِيْعُوا اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَلاَ تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْآ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ * سورة الأنفال ٤٦

Dan thoatlah kalian kepada Allah dan Rosul-Nya dan janganlah kalian berselisih (tidak rukun) maka kalian menjadi gentar (takut) dan hilanglah kekuatan kalian, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Anfaal : 46)

2. Kompak

Kompak adalah bersama-sama melakukan kegiatan ibadah dengan giat, senang, seia sekata. Lazimnya kompak akan berhasil diwujudkan bila didukung dengan rukun terlebih dahulu. Dalam suasana tidak rukun sulit kiranya dilakukan kegiatan bersama. Namun demikian keadaan tidak kompak juga bisa terjadi karena terdapat persepsi yang berbeda mengenai kegiatan tersebut. Untuk mengatasi hal ini perlu penjelasan yang sejelas-jelasnya dan lebih terperinci terutama yang menyangkut operasionalnya guna meniadakan hal-hal yang dapat menimbulkan multi tafsir. Allah berfirman :

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ فِى سَبِيْلِهِ صَفاًّ كَأَنَّهُمْ بُنْياَنٌ مَّرْصُوْصٌ * سورة الصف

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dengan berbaris bagaikan bangunan yang tersusun kokoh (QS. As Shof : 4)
Sehubungan dengan kemampuan sesorang tidak sama, maka diperlukan praktek kekompakan guna membangun solidaritas atau kesetiakawanan terhadap sesama. Seperti kalau ada yang sakit sama-sama dibesuk, kalau ada yang meninggal sama-sama dilayat. Semua itu merupakan kegiatan yang menunjukkan kekompakan.

3. Kerja Sama yang Baik

Kerja sama yang baik adalah sikap orang beriman yang saling peduli, saling mendukung, saling melancarkan, tidak jegal-menjegal, tidak jatuh-menjatuhkan, tidak rugi-merugikan dan tidak saling memfitnah. Kerja sama yang baik juga mengandung arti kerja sama dalam hal kebaikan yang sama-sama dikerjakan dengan baik untuk mendapatkan kebaikan bersama. Firman Allah SWT :

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ … الأية * سورة المائدة

Dan tolong menolonglah kalian atas kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah tolong menolong atas dosa dan permusuhan… (QS. Al Maidah : 2)
Demikian pula kerja sama yang baik bukan sekedar yang penting sama-sama bekerja, akan tetapi ada pembagian tugas sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tidak memberi tugas kepada yang bukan ahlinya, sehingga diharapkan mendapat hasil yang optimal.

4. Jujur

Jujur adalah sikap orang iman yang apabila berkata benar, tidak dusta, tidak menipu. Jujur atau shiddiq adalah salah satu sifat kenabian di samping amanah, tabligh dan fathonah. Berbahagialah orang yang dikaruniai watak jujur karena hidupnya akan tenteram dan damai karena sikapnya yang polos, tidak dibuat-buat, tidak ada kepalsuan, tidak ada dusta, tidak menipu sehingga tidak ada beban karena khawatir terbongkarnya sesuatu yang disembunyikan dalam dirinya. Sesungguhnya ketika seseorang tidak jujur, sebenarnya dia telah menciptakan perang dalam hati nuraninya sendiri.

5. Amanah

Amanah adalah sikap pribadi orang beriman yang artinya bisa dipercaya dan menjaga kepercayaan, tidak khianat dan menyampaikan hak kepada yang berhak menerimanya. Amanah juga merupakan sifat kenabian, bahkan Nabi Muhammad SAW sebelum menjadi nabi telah mendapat gelar Al-Amin (orang yang dapat dipercaya). Firman Allah SWT :

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّو اْلأَمَاناتِ إِلىَ أَهْلِهَا … الأية * سورة النساء ٨٥ 

Sesungguhnya Allah memerintah kepada kalian untuk menyampaikan amanat-amanat kepada ahlinya (yang berhak menerima). (QS. An Nisaa’ : 58)

يَآ أَيُّهَاالَّذِيْنَ أَمَنُوْا لاَتَخُوْنُوا اللهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ * سورة الأنفال

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rosul dan janganlah mengkhianati amanat-amanat (yang dipercayakan) kalian, sedang kalian mengetahui. (QS. Al Anfaal : 27) 

6. Mujhid Muzhid

Seseorang dapat dikatakan hidupnya mujhid apabila dalam kehidupan sehari-hari kerjanya giat, semangat dan cukup sesuai dengan jenis kerja tersebut. Seseorang dikatakan muzhid apabila kehidupan sehari-harinya mengatur penghasilan dengan hidup hemat, tidak boros dan dapat mengukur kemampuannya. Ada dua cara yang lazim bagi seseorang agar terpenuhi kebutuhannya yaitu menambah penghasilan atau mengurangi pengeluaran. Bila kedua cara itu ditempuh sekaligus bersama-sama maka artinya ia sedang praktek mujhid muzhid. Sabda Rosulullah SAW :

قَدْ أَفْلَحَ الْمُزْهِدُ الْمُجْهِدُ * رواه أحمد

Sungguh beruntung orang yang tirakat (hidup hemat) dan mempersungguh (bekerja giat) (HR. Ahmad)

HEBATNYA KEKUATAN DOA...!

                REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Siapa yang tak kenal imam besar Masjidil Haram Syekh Abdurrahman as-Sudais? suaranya yang khas dan merdu saat membacakan ayat-ayat Alquran sering diperdengarkan di Indonesia. Posisi menjadi imam masjid  di tempat seluruh umat Islam berkiblat dengan Ka'bah di dalamnya adalah sebuah kemuliaan besar. Tapi, siapa sangka, di balik kedudukan ulama yang telah hafal Alquran pada usia 12 tahun ini ada doa ibunya  yang cukup unik.
                Sudais kecil dikenal sebagai sosok yang sangat nakal. Karena ulah dan perangainya, ia sering membuat geram ibunya. Tapi, sang ibu tak pernah melontarkan kata-kata buruk. Bahkan, saat memarahi Sudais akibat  kenakalannya, ibunya justru melantunkan doa.Suatu ketika, Sudais sedang bermain pasir di depan rumah. Saat itu, ayah dan ibunya sedang kedatangan tamu penting. Ibunya menyiapkan hidangan kambing untuk disantap sang tamu. Saat masakan telah siap dan dihidangkan, Sudais kecil berulah. Ia dengan polos, menaburi sajian kambing dari ibunya dengan pasir. Sontak, kejadian ini membuat ibunya marah. Tapi, sungguh, hanya kata-kata kebaikan yang meluncur dari  lisannya. "Pergilah, semoga Allah menjadikanmu imam Masjidil Haram," kata ibunya.
                 Dan, benarlah doa orang tua itu mustajab. Sudais yang dikenal nakal masa kecilnya kini menjadi imam besar Masjidil Haram. Suaranya didengar bukan hanya di Makkah, melainkan di seluruh dunia.        Tak terlintas dalam hati sang ibu, bagaimana mungkin anak yang nakal dan malas belajar bisa menjadi seorang imam Masjidil Haram? Namun, perkataan seorang Ibu adalah doa. Apalagi, doa orang tua untuk  anaknya. Rasulullah SAW bersabda, "Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi." (HR Abu Daud).
                 Doa menjadi kepingan yang saat ini disepelekan umat. Kini, tak sedikit umat yang  mengabaikan doa-doa masnunah (doa sehari-hari). Padahal, dalam melakukan aktivitas apa pun, ada doa yang dituntunkan Rasulullah SAW untuk mengawali dan mengakhirinya. Seperti, akan makan dan selesai makan, bepergian, memasuki kamar kecil, mamakai pakaian, bahkan ketika bercermin. Semua aktivitas  seorang tak terlepas dari doa.
                 Kebanyakan umat dengan mudahnya melontarkan kata-kata tak baik kepada saudaranya. Padahal, kata- kata yang keluar dari mulut seorang bagaikan doa. Itulah alasannya, tidak diperbolehkan  mengeluarkan kata-kata laknat.
        Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang melaknat seorang maka ia seperti membunuhnya." (HR Bukhari).
                 Disayangkan lagi, justru kata-kata laknat, umpatan, dan makian kerap keluar dari mulut orang tua kepada  anaknya sendiri, guru pada peserta didiknya. Seharusnya, perilaku ibunda Syekh Abdurrahman as-Sudais menjadi pelajaran betapa doa orang tua adalah sesuatu yang mustajab. Sehingga, amanah Allah yang dititipkan berupa anak seharusnya diperlakukan dengan baik, bukan justru dengan umpatan kala seorang anak melakukan kesalahan.
                  Doa adalah kekuatan orang beriman. Doa bisa menyelamatkan seseorang dari bencana. Doa bisa mengubah takdir yang telah digariskan.
         Allah SWT berfirman, "Katakanlah: Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu  dari bencana di darat dan di laut yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara  yang lembut (dengan mengatakan), 'Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah  kami menjadi orang-orang yang bersyukur.'"(QS al-An'aam [6] : 63].

VISI DAN MISI SMP NEGERI 20 MATARAM



VISI DAN MISI
SMP NEGERI 20 MATARAM
 
Visi Sekolah
      “ Beriman dan Bertaqwa, Berprestasi,  Mandiri dan Berpotensi  Dalam Penguasaan IPTEK “
Indikator visi diatas adalah :
            1.      Berprestasi dalam peningkatan Skor GSA ( Gain Score Achievement ) Rentang Nilai Kemajuan Belajar. 
             2.          Berprestasi dalam meningkatkan nilai Ujian Nasional
             3.     Berprestasi dalam meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan MGMP Sekolah
             4.          Berprestasi dalam meningkatlkan tata tertib.
             5.          Berprestasi dalam kegiatan Ekstrakurikuler.
             6.          Berprestasi dalam Imtaq
             7.          Tersedianya kualitas sarana dan prasarana yang baik dan memadai.

Misi Sekolah
SMP Negeri 20 Mataram menyiapkan peserta didik menjadi generasi yang berkualitas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk terciptanya masyarakat yang maju dan religius.
Dalam penjabarannya SMP Negeri 20 Mataram Mengemban misi :
v   Melaksanakan perencanaan kurikulum satuan pendidikan yang mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik dalam masyarakat.
v   Melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang efektif dan efisien
v   Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang mencakup pengembangan kompetensi dan pelestarian budaya.
v   Meningkatkan kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
v   Menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memadai bagi keterlaksanaan pembelajaran
v   Melaksanakan pengelolaan manajemen yang berbasis sekolah
v   Menyediakan sumber pembiayaan yang melibatkan partisipasi masyarakat.
v   Mengoptimalkan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan serta bimbingan secara efektif dan efesien sehingga setiap murid dapat berkembang secara optimal.
v   Membantu siswa untuk mengembangkan potensi diri dan menanamkan sifat kemandirian pada murid.
v   Menumbuhkan  motivasi berprestasi pada warga sekolah.
v   Menanamkan disiplin bagi warga sekolah.
v   Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler.
v  Menumbuhkan pengamalan terhadap Agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
v   Melaksanakan integrasi pembelajaran  budi pekerti pada semua mata pelajaran melalui kegiatan intra kurikuler dan esktra kurikuler serta menanamkan budi pekerti luhur, tata krama kehidupan sosial dan etika moral dalam praktek kehidupan sekolah yang agamis secara nyata dilakukan ( in action ).
v  Melaksanakan tata krama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah secara tepat dan mengorganisasikan semua potensi sumber daya yang ada untuk membudayakan akhlak mulia dan budi  pekerti luhur dan mengevaluasi secara berkesinambungan serta memanfatkan hasilnya dalam kenaikan kelas dan penamatan murid. 
v     Melaksanakan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan  Komite Sekolah